Selasa, 01 Desember 2009

Senin, 30 November 2009

batu gamping

Batu Gamping

Batu Gamping tersusun oleh mineral kalsit (CaCO3), terjadi secara organik, mekanik atau kimia, tetapi yang banyak dijumpai adalah cara yang pertama. Jenis ini berasal dari kumpulan endapan karang atau siput, foraminifera atau ganggang. Jenis kedua terjadi dari perombakan jenis pertama yang diendapkan tidak jauh dari tempatnya semula. Jenis ketiga terjadi dari pengendapan kalsium karbonat dalam kondisi iklim dan suasana lingkungan tertentu, baik dalam air laut, air tawar, atau endapan sinter kapur. Berat jenisnya berkisar antara 2,6 - 2,7.

Penggunaan batu gamping tergantung pada sifat-sifat fisik dan kimianya. Misalnya penggunaan sebagai bahan bangunan ditentukan oleh sifat fisiknya, sedangkan untuk bahan industri ditentukan oleh sifat-sifat kimianya.

Batu gamping juga banyak digunakan untuk bahan mentah semen, karbid, bahan pemutih, penetral keasaman tanah, pupuk industri keramik, bahan bangunan, bahan ornamen, pengembang dan pengisi dalam industri cat, kertas, karet dan plastik serta dalam industri farmasi, kosmetik dan industri kimia lainnya. Disamping itu dimanfaatkan untuk kegiatan seni budaya dan lithografi dan sebagainya, pada daerah yang bermorfologi karst dapat dikembangkan menjadi tempat objek wisata.

1.Marmer

marmer

Marmer

Dalam istilah dagang (umum), marmer adalah segala jenis batuan yang apabila digosok (dipoles) menjadi mengkilat, batuannya bisa berupa batu gamping, marmer, basal, granit dan sebagainya.

Marmer dalam istilah geologi adalah batu gamping atau dolomit yang mengalami metamorfosa kontak ataupun regional. Batu gamping atau dolomit bila diterobos oleh batuan beku maka akan terjadi perubahan fisik yang berupa penghabluran mineral kalsit atau dolomit. Mineral-mineral lain sebagai pengikat atau pengotor antara lain : kuarsa, grafit, hematit, limonit, pirit, mika, klorit, tremolit, wolastonit, diopsit dan hornblende, meskipun dalam jumlah kecil (dapat mempengaruhi warna dan mutu marmer).

Pada umumnya marmer murni berwarna putih mengkilap, sedangkan warna-warna lain tergantung pada mineral pengotor yang terkandung di dalamnya, seperti : abu-abu muda sampai hitam karena adanya mineral grafit, hijau karena adanya mineral khlorit, merah muda sampai merah karena adanya limonit atau mangan.

Kegunaan marmer yang utama adalah untuk bangunan seperti ubin lantai, dinding (interior maupun eksterior), papan nama, dekorasi atau hiasan, monumen, perabot rumah tangga seperti meja, kap lampu dan sebagainya.

granit

Granit

Granit adalah batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar dengan komposisi mineral dari kwarsa, feldspar, plagioklas sodium dan mineral lainnya. Sifat fisik batuan granit umumnya kompak, keras, warna bervariasi putih abu-abu, merah muda, kekuning-kuningan dan kerap kali kehijauan dipakai untuk bangunan-bangunan rumah (dinding, tembok, dll), monomen-monumen, bangunan air, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi).

Lokasi keterdapatannya yaitu daerah Adiankoting dan sekitarnya, dengan penyebaran arah barat laut - tenggara, Kecamatan Adiankoting. Luas penyerbarannya mencapai +/- 1700 Ha dengan ketebalan rata-rata +/- 20 meter, maka cadangan +/- 625.940.000 ton.
IV.1.5. Feldspar

Endapan feldspar terjadi karena proses diagnosa dari sedimen piroklastik halus bersifat asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan air lakustrin. Di samping itu juga dijumpai bersamaan dengan terbentuknya batuan beku dan umumnya berasosiasi dengan batuan asam seperti pegmatit, granit dan aplit.

Sifat fisik mineral feldspar bervariasi antara lain :
Kekerasan 6 - 6,5 ; berat jenis 2,4 - 2,8 ; titik lebur 1100 - 1500 oC. Kegunaan feldspar terutama sebagai flux dalam industri keramik, gelas dan kaca.

bentonit

Bentonit

Bentonit adalah suatu lempung plastis yang mempunyai banyak pengunaan dalam industri. Salah satu penggunaannya yang terpenting adalah sebagai bahan pembilas pada pemboran minyak. Demikian pula bahan tersebut merupakan bahan penjernih warna baik pada pembuatan minyak pelumas yang berasal dari minyak bumi ataupun minyak goreng yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Di samping itu bentonit merupakan bahan yang juga cukup penting artinya dalam pengilangan minyak bumi. Secara mineralogi bentonit didefenisikan sebagai lempung halus yang mengandung 85 % monmorilonite, tetapi dunia perdagangan tetap lebih senang menyebut bentonit yaitu :
1. Jenis lempung "bentonit" yang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air. Pengembangan tersebut dapat mencapai X jenis ini.
2. Jenis lempung "bentonit" yang kurang mengembang apabila dicelupkan ke dalam air. Kedalam jenis ini termasuk "bentonit kalsium-magnesium".

Jenis bentonit kalsium-magnesium tertentu secara tektonik dapat pula dijadikan jenis yang mengembang dan dijual sebagai bentonit natrium

zeolit

Manfaat Zeolit

1. Bidang Pertanian, melalui pemberian tepung zeolite jenis klinoptilolit pada tanah pertanian sebelum aktivasi dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman, hal ini disebabkan kemampuan zeolite terhadap kapasitas absorbsi dan retensi ammonium dan kalium sehingga nitrifikasi dapat ditingkatkan. Pemberian kapur 2 ton dan zeolite 6 ton per hektar memberikan hasil 1.450 ton biji kering kedelai per hektar dibanding tanpa perlakuan yang hanya 0,256 ton per hektar.

2. Bidang perikanan, zeolite bentuk serbuk sebelum aktivasi dapat dipakai sebagai penyerap/pengendali ammonium yang dikeluarkan ikan atau pembusukan sisa makanan.

3. Bidang peternakan, penambahan 5% klinoptilolit terhadap makanan ternak dapat menambah berat mencapai 25-29% dibanding makanan normal.

4. Bidang Lingkungan, sebagai penghilang bau, penangkap ion Ca+ dalam air, penyerap Gas N2,O2 dan CO2, melalui aktivasi dapat menangkap/mengisolasi logam besi dan mangaan yang terdapat dalam air, setelah aktivasi dengan NaOH dapat menyerap Pb, Cu NH4, NO4 dan COD sehingga cukup bagus untuk pengolahan air buangan dan jika plus H2SO4 dapat menjadi bahan treatment.

5. Bidang industri, Sebelum aktivasi dapat sebagai penjernih minyak kelapa sawit, menyerap zat warna, sebagai bahan pengisi dibanding lempung atau kaolin, juga untuk memperoleh normal parafin dari timbunan umpan hidrokarbon juga gas metan hasil kegiatan perusahaan bahan organik seperti sampah dan tinja, dll.

6. Penyerapan dan pemisahan air, karbon dioksida dan belerang dari gas alam, nitrogen dari
udara, pengeringan gas freon, dll.

Dolomit

Dolomit merupakan variasi batugamping yang mengandung < 50% karbonat. Secara geologi dolomit dapat terbentuk karena proses primer maupun sekunder. Secara sekunder dolomit terjadi karena proses dolomitisasi yaitu proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, selain itu dapat juga terbentuk karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Dolomit primer berbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama dalam jebakan bijih.

Dolomit mempunyai struktur kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia CaMg(CaCO3)2 atau manganodolomit dan berkomposisi MgFe(CaCO3)2 atau ferrodolomit. Umumnya dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan, kekerasan 3,5 – 4, berifat pejal, berat jenis 2,8 – 2,9, berbutir halus-kasar, mudah menyerap air, mudah dihancurkan.

Dolomit banyak digunakan untuk keperluan bahan bangunan, pertanian, dalam industri dolomit banyak digunakan pada industri refraktori, tungku pemanas atau tungku pencair, meningkatkan pH tanah, sebagai pengisi dalam isndustri cat, industri kaca, plastik, kertas, bahan pembuat semen, industri alkali, pembersih air, industri ban, industri obat-obatan dan komestik, campuran makanan ternak, industri keramik, bahan penggosok.